HIJAB DAN FASHION
Sebagai muslimah yang tidak ingin ketinggalan zaman dan tetap modis,
kamu pasti diantarkan oleh Google ke halaman ini saat mencari “Bagaimana
tren fashion jilbab tahun 2015?” “Tutorial jilbab Fatin” "Hijab Hana
Tajima" "Tren Hijab Zaskia Mecca" atau bahkan Dian pelangi ??
Menurut kamu, muslimah yang baik adalah muslimah yang selalu menjaga
penampilannya agar tidak malu-maluin. Kamu juga senang sekali ketika
sekarang jilbab menjadi tren. Kamu teringat dulu harus mati-matian
berjuang untuk tetap mengenakan jilbab saat semua teman-temanmu
mengejekmu tapi sekarang jilbab telah menjadi gaya sehingga kamu tak
perlu malu untuk memakainya. Kamu bahkan bisa bergaya mengenakannya.
Sungguh suatu keberuntungan yang luar biasa.
Tren jilbab menjadi semakin hebat ketika Fatin Shidqia Lubis menang
kompetisi menyanyi X Factor. Tidak disangka Fatin yang berjilbab bisa
jadi artis terkenal. Itu juga menambah keren budaya berjilbab yang
semakin gaul saja bentuknya.
Akhir-akhir ini model jilbab yang lebih modern keluar. Jilbab Pashmina
bahkan sudah dibuat sinetronnya, jilbab segi empat sekarang bisa dibuat
dengan berbagai macam kreasi. Dan semua itu dimulai dari sebuah agenda
kecil. Mohon maaf tapi disini saya tidak akan memberikan semacam
tutorial tapi sejarah mengapa jilbab bisa menjadi tren. Tulisan ini
sudah saya buat beberapa tahun lalu berdasarkan prediksi saya tentang
tren jilbab yang sekarang benar-benar terjadi. Jika kamu ingin
mengetahui arah tren berikutnya, baca dan jadilah yang pertama tahu.
(PERHATIAN! Tulisan ini terpisah dengan tulisan "cara mudah bikin
perempuan melepas semuanya semaumu" dan silakan lanjutkan membaca)
Tulisan ini pertama kali dibuat sekitar awal tahun 2011. Pada waktu itu
jilbab baru pertama kalinya naik daun. Ya, saat itu kita semua kaget.
Betapa tidak, orang yang tadinya agak malu-malu berjilbab tiba-tiba
menjadi sangat bangga memakainya. Orang yang tadinya sekedar memakainya
karena disuruh sekolah dan orang tua, sekarang jadi mereka pakai
kemana-mana seperti semua pakaian mahal lainnya. Dan yang paling
hebatnya lagi, anak-anak gadis SMK yang tadinya gak berjilbab sama
sekali tiba-tiba jadi pake jilbab. WOW! Pokoknya naik daunnya jilbab ini
sangat mengagetkan ketika itu.
Tentu saja sebagai seorang kritikus, pengamat, analis atau apapun kalian
menyebutnya, aku langsung bereaksi dan mencari tahu ada apa gerangan di
balik semua ini. Dan seperti biasa aku mengetahui jawabannya.
Ternyata jilbab yang mereka pakai bukanlah jilbab yang kualitasnya
terlalu bagus. Jilbab-jilbab itu terlalu tipis. Saking tipisnya, kau
masih akan bisa melihat bentuk rambut mereka dengan sangat jelas ketika
para perempuan ini memakainya. Padahal harusnya jilbab itu bisa menutupi
bentuk kepala dan rambutnya. Itulah jilbab yang dimaksud dalam Islam,
gak tahu deh mereka pake defenisi jilbab dari agama mana.
Waktu ku tanya, ternyata ini tidak sepenuhnya salah mereka. Mereka bilang
jilbab yang seperti itulah yang banyak dijual di pasaran, adapun jilbab
yang tebal harganya mahal. Ooh, oh, oh.. Jadi para oknum judai itu
sudah menguasai pasar jilbab rupanya. Hebat juga mereka ya. Mereka tahu
aja otak perempuan yang paling pantang kalau ngeliat bacaan SALE.
Tiba-tiba semuanya menjadi jelas dalam kepalaku. Ini semua bagian dari
sebuah skenario besar! Kini aku mengetahui apa yang akan terjadi. Para
oknum judai ini sedang merencanakan sebuah agenda untuk mencopot jilbab
dari kepala semua perempuan gadis di negeri ini. Mereka punya sebuah
cara yang sangat bagus dan terencana dengan sangat baik. Rencana itu
bermula dari kegagalan mereka mencopot jilbab seorang muslimah beberapa
tahun lalu.
Suatu ketika seorang gadis remaja lulusan Madrasah Aliyah yang telah
terbiasa mengenakan jilbab disuruh mamaknya pergi ke kedai untuk membeli
sesuatu. Sebenarnya agak repot memang jika ia harus pakai jilbab tiap
keluar rumah, apalagi di siang hari terik begini. Rasanya agak gatal dan
panas. Tapi ia sudah terbiasa dan tidak lagi merasa terganggu dengan
semua itu jadi dia tetap memakainya. Sewaktu di jalan menuju kedai itu,
ia dicegat oleh seorang preman botak, seperti setan yang nampak wujudnya
dia membisikkan, “Dek bukankah sekarang hari lagi panas? Bukankah
negara kita ini negara tropis? Kenapa tak kau copot saja jilbabmu?” si
gadis baik itu pun menjawab, “Nggak bang makasih, walaupun panas tapi
jilbab ini perintah agama bang. Aku juga tidak begitu mengerti kenapa
agama mewajibkannya, tapi pasti untuk sebuah alasan yang baik. Jadi
tidak bang terima kasih. INI PERINTAH AGAMA.” Mendengar jawaban mantap
gadis itu si preman botak pun pulang keperaduannya dan meratapi
kegagalannya.
Sesampainya di markas penjahat yang terlihat seperti gedung mewah, si
botak bertemu dengan preman botak lainnya, hanya saja yang satu ini
mengenakan jas, sehingga dia tidak terlihat sepeti preman. Bahkan
orang-orang di luar sana mengiranya sebagai orang baik padahal dialah
sesungguhnya bos dari semua preman botak di dunia.
“Gimana hasil kerjamu hari ini?” kata bosnya.
“Gagal maning bos.” Kata si botak.
“Lho kok bisa gagal? Gimana cara kamu mencopot jilbabnya?”
Si botak pun menceritakan apa yang dilaluinya hari ini sama si bos. Lalu bosnya bilang,
“Ooohh, jadi kamu yang gak hadir waktu seminar kemarin itu ya?”
“Seminar yang mana bos?”
“Seminar gratis yang kita adain untuk semua preman botak dan pemilik majalah fashion dan produser TV.”
“Iya bos, kayaknya aku gak pernah tahu. Seminarnya tentang apa bos?”
“Bagaimana mencopot jilbab dari kepala seluruh gadis di Indonesia?”
“WOW! Itu profesiku bos? Bisa bos jelaskan ulang?”
“Ck.. ck.. ck.. yaudah. Duduklah.”
Maka si preman botak duduk mendengarkan dan si bos menerangkan sambil
sesekali tertawa jahat. Setelah satu sesi yang sangat berharga itu si
preman botak merasa terilhami dan mereka berdua menyeringai jahat
bersama-sama. (apa yang mereka bicarakan ya?)
Sekarang kita kembali ke gadis MAN berjilbab yang baik tapi agak sedikit
bodoh tadi. Tiba-tiba kawan-kawan sekelas si gadis baik tadi jadi
berjilbab semua. Dia kaget. WOW! Ada apa ini? Persis seperti reaksi aku
kaget waktu pertama menulis tulisan ini. Ia bertanya-tanya ke
teman-teman sekitarnya.
TIBA-TIBA NGETREN
Ternyata sekarang jilbab menjadi tren, akhirnya Jilbab Islam menang,
akhirnya kita juga bisa diterima masyarakat fashion sebagai sebuah gaya,
begitulah pikir mereka. Sekarang para artis di TV dan artis di sinetron
sudah rata-rata mulai berjilbab, itulah yang menyebabkan jilbab jadi
ngetren. Ditambah lagi, di pasar sekarang dijual jilbab-jilbab murah
sepuluh ribu tiga. Memang sih kualitasnya tidak sebagus yang harga
normal, dia agak sedikit lebih tipis dari yang biasa, tapi tak apa
soalnya selisih harganya jauh banget ama yang biasa.
Tiba-tiba semua kesulitan berjilbab jadi hilang, tidak ada lagi harga
yang mahal, tidak ada lagi asa malu untuk memakainya, dan tidak ada lagi
rasa gatal, karena kini jilbab menjadi tren. Begitulah para perempuan,
mereka tidak akan peduli rasa sakitnya memaki high-hell (eh maksudku
high-heel) jika memang itu membuatnya percaya orang menganggap dia lebih
cantik.
Seorang lulusan MAN yang mengenakan jilbab karena agama kini tak perlu
lagi keberatan dengan semua bebannya karena sekarang jilbab juga
merupakan fashion. Orang yang tadinya gak berjilbab pun jadi ikut-ikutan
pake jilbab seperti para pejabat yang pakai peci semuanya.
Sebenarnya si gadis MAN agak heran juga, kenapa si preman botak tidak
lagi menggodanya hari ini tapi ia berpikir, “mungkin si preman botak
udah kabur karena tahu tidak akan berhasil.”
BISA DIPAKAI SECARA CANTIK
Satu tahun kemudian....
Entah bagaimana para desainer ini merancangnya, mereka bisa membuat apa
yang dipikir masyarakat tidak cantik menjadi sangat cantik. Kini berkat
kreasi para perancang busana, jilbab juga bisa dipakai secara cantik.
Sebut saja jilbab model Zaskia Mecca atau Hana Tajima yang sangat manis
kelihatannya.
Kini sudah ada begitu banyak model-model jilbab yang baru-baru.
Sebenarnya agak aneh kalau pertama dilihat tapi lama-lama cantik juga,
pikir si gadis MAN.
Sebenarnya model yang baru ini agak meragukan apakah ia sesuai dengan
perintah Islam atau nggak tapi karena semua teman-temannya (yang
beginner dalam perihal jilbab ini) memakainya, ia jadi takut merasa
kalah cantik. Akhirnya si gadis MAN pun ikut-ikutan pakai model jilbab
terbaru ini.
Anehnya, kalau biasanya suatu model baju jadi ngetren, biasanya harganya
naik tapi harga jilbab gak naik-naik. Itu seperti kabar gembira bagi
semua penggemar jilbab fashion. Sepertinya para pengusaha lupa menaikkan
harganya. Tapi mereka tidak menyadari kalau jilbab yang kini dijual
agak lebih tipis lagi daripada yang biasanya.
TERUS BERGULIR
Lima tahun kemudian....
Selama periode ini tren fashion jilbab terus bergulir. Hingga semua
gadis terlarut di dalamnya. Bahkan anak gadis lulusan pesantren tidak
lagi bisa dibedakan dengan mereka yang bukan. Semuanya berjilbab.
Sehingga pada waktu itu, seorang anak kecil yang masih SMP hanya tahu
dipikirannya bahwa jilbab benar-benar lagi ngetren, ia tidak tahu bahwa
semua itu sebenarnya juga perintah agama.
Makin lama bentuk jilbab itu makin aneh dan minimalis saja, itu semakin
dipopulerkan lagi oleh seorang gadis MAN yang tiba-tiba jadi penyanyi
idola tapi pada waktu itu gadis lulusan MAN pun sudah lupa tentang
pelajarannya di MAN dulu. Ia tidak tahu lagi jilbab seperti apa yang
diwajibkan Islam kepada pemeluknya. Bahkan si gadis MAN sekarang sudah
lupa kalau selama ini ia memakai jilbab karena tuntutan agama.
FINAL
Sepuluh tahun kemudian....
Si preman botak kini sudah berambut. Tidak ada yang menyangka kalau
selama ini dialah penjual jilbab yang harganya di obral habis-habisan
itu. Sebenarnya kalau pun dia tidak melakukan tahap berikutnya ini tidak
masalah menurut bosnya, karena jilbab yang dia jual sekarang tidak ada
lagi bedanya dengan plastik bening, tapi ia hanya ingin meyakinkan apa
ia sudah berhasil, maka ditanyanya lah si gadis MAN yang sedang
berbelanja tentang suatu hal:
“Dek, kok masih pakai jilbab sih?” kata si botak yang tak lagi kelihatan botaknya.
“Kenapa bang?”
“Sekarang jilbab udah basi bin ketinggalan jaman tahu. Udah gak ngetren lagi.”
“Astagfirullah! Masak iya bang? Aku telat tahunya ya?”
“Iya dek. Emang kamu gak baca majalah fashion punya bosku? (ups ketahuan)”
“Belum bang.”
“Sekarang yang modis itu pake pita ini dek. Coba deh pake, tuh kan
manis. Cepeten nih pake, harganya cuma Rp 50.000 aja kok. Abang kasian
ngeliat adek malu nanti soalnya.”
“Alhamdulillah, makasi ya bang. Apa jadinya aku tanpa abang? Bisa-bisa
aku tertimpa bencana fashion.” Kemudian ia melepas jilbabnya sendiri dan
memakai pita itu. “Dengan begini aku bisa tampil up-to-date tanpa
khawatir kena ejek teman-temanku lagi.”
Kemudian si botak yang tak lagi botak yakin ternyata apa yang diajarkan
bosku 10 tahun lalu memang canggih. Hanya dalam waktu 10 tahun saja,
semua jilbab di negeri ini bisa dibumi hanguskan.
Begitulah, bagaimana gadis lulus MAN yang bodoh bisa diperdaya oleh
fashion. Bagaimana pun mereka yang pintar pada akhirnya akan menang atas
orang yang beragama tapi tidak paham.
Orang yang pintar ini tahu bagaimana cara mencopot jilbab yang
tergantung di paku (Agama) yang tinggi di dinding. Tidak mungkin untuk
mencopot jilbab yang masih bergantung di paku (Agama) secara paksa.
Mereka menggunakan semacam tongkat pengait (Fashion). Pertama mereka
harus memindahkan jilbab yang tadinya begantung di paku (Agama) ke
tongkat pengait (Fashion) mereka. Kemudian setelah jilbab itu
‘tersangkut’ di pengait, mereka bebas membawa jilbab itu keatas atau
kebawah. Tidak ada yang sulit asal tahu caranya.
Dan orang yang tak paham pasti kalah. Coba ingat betapa bodohnya si
gadis MAN yang tetap mau saat disodori jilbab yang mulai tidak syar’i.
Memang sih perbedaannya hanya sedikit, tapi bukankah yang
sedikit-sedikit itu lama-lama jadi bukit? Mana ada yang bisa langsung
sampai ke tujuan. Pasti selangkah demi selangkah. Itulah sebabnya Allah
melarang kita mengikuti ‘langkah-langkah setan.’ Karena mereka memang
akan menuntun kita selangkah demi selangkah. Dan terus membisiki kita
bahwa selangkah tidak akan begitu berarti bagi perjalanan 1000 langkah.
Padahal coba lihat dimana sekarang kalian sedang berpijak, aku yakin
jarak kalian dengan tempat kalian semula sudah ada 500 langkah, akibat
selangkah yang kalian pikir tidak berarti tadi. Coba perhatikan jilbab
kalian, jangan-jangan kalian salah satu dari gadis MAN yang ehm "kurang
pintar" itu... coba cek lagi
Apakah kalian memasukkan jilbab kalian ke dalam kerah?
Apakah jilbab kalian masih memberi bayangan rambut kalian?
Apa kalian memakai jilbab tapi baju kalian lengan pendek dan ketat?
Apakah jilbab itu kalian pakai demi tampil cantik dan modis?
Hei-hei nak. Bukan itu tujuan Islam membuat aturan tentang jilbab.
Tujuan memakai jilbab yang sebenarnya adalah untuk menghindarkan kalian
dari perhatian lelaki. Jilbab itu berguna untuk menutupi kecantikan
kalian supaya kecantikan kalian itu murni hanya milik suami kalian
nanti. Kok malah diusahakan gimana caranya supaya cantik? Lupa ya? Aku
rasa kalian betul-betul butuh untuk diingatkan kembali alasan sebenarnya
Kenapa Perempuan Berdandan? Mungkin kalian akan kaget membacanya.
Kalian pasti tahu yang dimaksudkan agama dengan berjilbab adalah bukan
hanya menutup aurat tapi juga lekuk tubuh seorang perempuan, ya kan?
Yang tidak kalian ketahui adalah bahwa ternyata laki-laki justru malah
lebih senang dipancing-pancing seperti itu daripada langsung yang
buka-bukaan. Atau jangan-jangan niat kalian keluar rumah justru memang
ingin tampil cantik supaya bisa disanjung dan disuit-suitin laki-laki
ya? Ah gak mungkin lah, masak kalian sama kayak cewek panggilan itu,
kalian muslim kan?
DIUPDATE 26 JULI 2014
Perhatikan televisi kalau kalian masih menontonnya, saya perkirakan akan
ada banyak artis yang akan melepas jilbabnya dalam rentang 3 sampai 5
bulan ke depan. Dan itu tanda kita akan masuk ke fase terakhir dimana
jilbab tidak akan menjadi tren lagi. Jangan terpengaruh!Sebagai muslimah yang tidak ingin ketinggalan zaman dan tetap modis,
kamu pasti diantarkan oleh Google ke halaman ini saat mencari “Bagaimana
tren fashion jilbab tahun 2014?” “Tutorial jilbab Fatin” "Hijab Hana
Tajima" "Tren Hijab Zaskia Mecca" atau semacamnya.
Menurut kamu, muslimah yang baik adalah muslimah yang selalu menjaga
penampilannya agar tidak malu-maluin. Kamu juga senang sekali ketika
sekarang jilbab menjadi tren. Kamu teringat dulu harus mati-matian
berjuang untuk tetap mengenakan jilbab saat semua teman-temanmu
mengejekmu tapi sekarang jilbab telah menjadi gaya sehingga kamu tak
perlu malu untuk memakainya. Kamu bahkan bisa bergaya mengenakannya.
Sungguh suatu keberuntungan yang luar biasa.
Tren jilbab menjadi semakin hebat ketika Fatin Shidqia Lubis menang
kompetisi menyanyi X Factor. Tidak disangka Fatin yang berjilbab bisa
jadi artis terkenal. Itu juga menambah keren budaya berjilbab yang
semakin gaul saja bentuknya.
Akhir-akhir ini model jilbab yang lebih modern keluar. Jilbab Pashmina
bahkan sudah dibuat sinetronnya, jilbab segi empat sekarang bisa dibuat
dengan berbagai macam kreasi. Dan semua itu dimulai dari sebuah agenda
kecil. Mohon maaf tapi disini saya tidak akan memberikan semacam
tutorial tapi sejarah mengapa jilbab bisa menjadi tren. Tulisan ini
sudah saya buat beberapa tahun lalu berdasarkan prediksi saya tentang
tren jilbab yang sekarang benar-benar terjadi. Jika kamu ingin
mengetahui arah tren berikutnya, baca dan jadilah yang pertama tahu.
(PERHATIAN! Tulisan ini terpisah dengan tulisan "cara mudah bikin
perempuan melepas semuanya semaumu" dan silakan lanjutkan membaca)
Tulisan ini pertama kali dibuat sekitar awal tahun 2011. Pada waktu itu
jilbab baru pertama kalinya naik daun. Ya, saat itu kita semua kaget.
Betapa tidak, orang yang tadinya agak malu-malu berjilbab tiba-tiba
menjadi sangat bangga memakainya. Orang yang tadinya sekedar memakainya
karena disuruh sekolah dan orang tua, sekarang jadi mereka pakai
kemana-mana seperti semua pakaian mahal lainnya. Dan yang paling
hebatnya lagi, anak-anak gadis SMK yang tadinya gak berjilbab sama
sekali tiba-tiba jadi pake jilbab. WOW! Pokoknya naik daunnya jilbab ini
sangat mengagetkan ketika itu.
Tentu saja sebagai seorang kritikus, pengamat, analis atau apapun kalian
menyebutnya, aku langsung bereaksi dan mencari tahu ada apa gerangan di
balik semua ini. Dan seperti biasa aku mengetahui jawabannya.
Ternyata jilbab yang mereka pakai bukanlah jilbab yang kualitasnya
terlalu bagus. Jilbab-jilbab itu terlalu tipis. Saking tipisnya, kau
masih akan bisa melihat bentuk rambut mereka dengan sangat jelas ketika
para perempuan ini memakainya. Padahal harusnya jilbab itu bisa menutupi
bentuk kepala dan rambutnya. Itulah jilbab yang dimaksud dalam Islam,
gak tahu deh mereka pake defenisi jilbab dari agama mana.
Waktu kutanya, ternyata ini tidak sepenuhnya salah mereka. Mereka bilang
jilbab yang seperti itulah yang banyak dijual di pasaran, adapun jilbab
yang tebal harganya mahal. Ooh, oh, oh.. Jadi para oknum judai itu
sudah menguasai pasar jilbab rupanya. Hebat juga mereka ya. Mereka tahu
aja otak perempuan yang paling pantang kalau ngeliat bacaan SALE.
Tiba-tiba semuanya menjadi jelas dalam kepalaku. Ini semua bagian dari
sebuah skenario besar! Kini aku mengetahui apa yang akan terjadi. Para
oknum judai ini sedang merencanakan sebuah agenda untuk mencopot jilbab
dari kepala semua perempuan gadis di negeri ini. Mereka punya sebuah
cara yang sangat bagus dan terrencana dengan sangat baik. Rencana itu
bermula dari kegagalan mereka mencopot jilbab seorang muslimah beberapa
tahun lalu.
Suatu ketika seorang gadis remaja lulusan Madrasah Aliyah yang telah
terbiasa mengenakan jilbab disuruh mamaknya pergi ke kedai untuk membeli
sesuatu. Sebenarnya agak repot memang jika ia harus pakai jilbab tiap
keluar rumah, apalagi di siang hari terik begini. Rasanya agak gatal dan
panas. Tapi ia sudah terbiasa dan tidak lagi merasa terganggu dengan
semua itu jadi dia tetap memakainya. Sewaktu di jalan menuju kedai itu,
ia dicegat oleh seorang preman botak, seperti setan yang nampak wujudnya
dia membisikkan, “Dek bukankah sekarang hari lagi panas? Bukankah
negara kita ini negara tropis? Kenapa tak kau copot saja jilbabmu?” si
gadis baik itu pun menjawab, “Nggak bang makasih, walaupun panas tapi
jilbab ini perintah agama bang. Aku juga tidak begitu mengerti kenapa
agama mewajibkannya, tapi pasti untuk sebuah alasan yang baik. Jadi
tidak bang terima kasih. INI PERINTAH AGAMA.” Mendengar jawaban mantap
gadis itu si preman botak pun pulang keperaduannya dan meratapi
kegagalannya.
Sesampainya di markas penjahat yang terlihat seperti gedung mewah, si
botak bertemu dengan preman botak lainnya, hanya saja yang satu ini
mengenakan jas, sehingga dia tidak terlihat sepeti preman. Bahkan
orang-orang di luar sana mengiranya sebagai orang baik padahal dialah
sesungguhnya bos dari semua preman botak di dunia.
“Gimana hasil kerjamu hari ini?” kata bosnya.
“Gagal maning bos.” Kata si botak.
“Lho kok bisa gagal? Gimana cara kamu mencopot jilbabnya?”
Si botak pun menceritakan apa yang dilaluinya hari ini sama si bos. Lalu bosnya bilang,
“Ooohh, jadi kamu yang gak hadir waktu seminar kemarin itu ya?”
“Seminar yang mana bos?”
“Seminar gratis yang kita adain untuk semua preman botak dan pemilik majalah fashion dan produser TV.”
“Iya bos, kayaknya aku gak pernah tahu. Seminarnya tentang apa bos?”
“Bagaimana mencopot jilbab dari kepala seluruh gadis di Indonesia?”
“WOW! Itu profesiku bos? Bisa bos jelaskan ulang?”
“Ck.. ck.. ck.. yaudah. Duduklah.”
Maka si preman botak duduk mendengarkan dan si bos menerangkan sambil
sesekali tertawa jahat. Setelah satu sesi yang sangat berharga itu si
preman botak merasa terilhami dan mereka berdua menyeringai jahat
bersama-sama. (apa yang mereka bicarakan ya?)
Sekarang kita kembali ke gadis MAN berjilbab yang baik tapi agak sedikit
bodoh tadi. Tiba-tiba kawan-kawan sekelas si gadis baik tadi jadi
berjilbab semua. Dia kaget. WOW! Ada apa ini? Persis seperti reaksi aku
kaget waktu pertama menulis tulisan ini. Ia bertanya-tanya ke
teman-teman sekitarnya.
TIBA-TIBA NGETREN
Ternyata sekarang jilbab menjadi tren, akhirnya Jilbab Islam menang,
akhirnya kita juga bisa diterima masyarakat fashion sebagai sebuah gaya,
begitulah pikir mereka. Sekarang para artis di TV dan artis di sinetron
sudah rata-rata mulai berjilbab, itulah yang menyebabkan jilbab jadi
ngetren. Ditambah lagi, di pasar sekarang dijual jilbab-jilbab murah
sepuluh ribu tiga. Memang sih kualitasnya tidak sebagus yang harga
normal, dia agak sedikit lebih tipis dari yang biasa, tapi tak apa
soalnya selisih harganya jauh banget ama yang biasa.
Tiba-tiba semua kesulitan berjilbab jadi hilang, tidak ada lagi harga
yang mahal, tidak ada lagi asa malu untuk memakainya, dan tidak ada lagi
rasa gatal, karena kini jilbab menjadi tren. Begitulah para perempuan,
mereka tidak akan peduli rasa sakitnya memaki high-hell (eh maksudku
high-heel) jika memang itu membuatnya percaya orang menganggap dia lebih
cantik.
Seorang lulusan MAN yang mengenakan jilbab karena agama kini tak perlu
lagi keberatan dengan semua bebannya karena sekarang jilbab juga
merupakan fashion. Orang yang tadinya gak berjilbab pun jadi ikut-ikutan
pake jilbab seperti para pejabat yang pakai peci semuanya.
Sebenarnya si gadis MAN agak heran juga, kenapa si preman botak tidak
lagi menggodanya hari ini tapi ia berpikir, “mungkin si preman botak
udah kabur karena tahu tidak akan berhasil.”
BISA DIPAKAI SECARA CANTIK
Satu tahun kemudian....
Entah bagaimana para desainer ini merancangnya, mereka bisa membuat apa
yang dipikir masyarakat tidak cantik menjadi sangat cantik. Kini berkat
kreasi para perancang busana, jilbab juga bisa dipakai secara cantik.
Sebut saja jilbab model Zaskia Mecca atau Hana Tajima yang sangat manis
kelihatannya.
Kini sudah ada begitu banyak model-model jilbab yang baru-baru.
Sebenarnya agak aneh kalau pertama dilihat tapi lama-lama cantik juga,
pikir si gadis MAN.
Sebenarnya model yang baru ini agak meragukan apakah ia sesuai dengan
perintah Islam atau nggak tapi karena semua teman-temannya (yang
beginner dalam perihal jilbab ini) memakainya, ia jadi takut merasa
kalah cantik. Akhirnya si gadis MAN pun ikut-ikutan pakai model jilbab
terbaru ini.
Anehnya, kalau biasanya suatu model baju jadi ngetren, biasanya harganya
naik tapi harga jilbab gak naik-naik. Itu seperti kabar gembira bagi
semua penggemar jilbab fashion. Sepertinya para pengusaha lupa menaikkan
harganya. Tapi mereka tidak menyadari kalau jilbab yang kini dijual
agak lebih tipis lagi daripada yang biasanya.
TERUS BERGULIR
Lima tahun kemudian....
Selama periode ini tren fashion jilbab terus bergulir. Hingga semua
gadis terlarut di dalamnya. Bahkan anak gadis lulusan pesantren tidak
lagi bisa dibedakan dengan mereka yang bukan. Semuanya berjilbab.
Sehingga pada waktu itu, seorang anak kecil yang masih SMP hanya tahu
dipikirannya bahwa jilbab benar-benar lagi ngetren, ia tidak tahu bahwa
semua itu sebenarnya juga perintah agama.
Makin lama bentuk jilbab itu makin aneh dan minimalis saja, itu semakin
dipopulerkan lagi oleh seorang gadis MAN yang tiba-tiba jadi penyanyi
idola tapi pada waktu itu gadis lulusan MAN pun sudah lupa tentang
pelajarannya di MAN dulu. Ia tidak tahu lagi jilbab seperti apa yang
diwajibkan Islam kepada pemeluknya. Bahkan si gadis MAN sekarang sudah
lupa kalau selama ini ia memakai jilbab karena tuntutan agama.
FINAL
Sepuluh tahun kemudian....
Si preman botak kini sudah berambut. Tidak ada yang menyangka kalau
selama ini dialah penjual jilbab yang harganya di obral habis-habisan
itu. Sebenarnya kalau pun dia tidak melakukan tahap berikutnya ini tidak
masalah menurut bosnya, karena jilbab yang dia jual sekarang tidak ada
lagi bedanya dengan plastik bening, tapi ia hanya ingin meyakinkan apa
ia sudah berhasil, maka ditanyanya lah si gadis MAN yang sedang
berbelanja tentang suatu hal:
“Dek, kok masih pakai jilbab sih?” kata si botak yang tak lagi kelihatan botaknya.
“Kenapa bang?”
“Sekarang jilbab udah basi bin ketinggalan jaman tahu. Udah gak ngetren lagi.”
“Astagfirullah! Masak iya bang? Aku telat tahunya ya?”
“Iya dek. Emang kamu gak baca majalah fashion punya bosku? (ups ketahuan)”
“Belum bang.”
“Sekarang yang modis itu pake pita ini dek. Coba deh pake, tuh kan
manis. Cepeten nih pake, harganya cuma Rp 50.000 aja kok. Abang kasian
ngeliat adek malu nanti soalnya.”
“Alhamdulillah, makasi ya bang. Apa jadinya aku tanpa abang? Bisa-bisa
aku tertimpa bencana fashion.” Kemudian ia melepas jilbabnya sendiri dan
memakai pita itu. “Dengan begini aku bisa tampil up-to-date tanpa
khawatir kena ejek teman-temanku lagi.”
Kemudian si botak yang tak lagi botak yakin ternyata apa yang diajarkan
bosku 10 tahun lalu memang canggih. Hanya dalam waktu 10 tahun saja,
semua jilbab di negeri ini bisa dibumi hanguskan.
Begitulah, bagaimana gadis lulus MAN yang bodoh bisa diperdaya oleh
fashion. Bagaimana pun mereka yang pintar pada akhirnya akan menang atas
orang yang beragama tapi tidak paham.
Orang yang pintar ini tahu bagaimana cara mencopot jilbab yang
tergantung di paku (Agama) yang tinggi di dinding. Tidak mungkin untuk
mencopot jilbab yang masih bergantung di paku (Agama) secara paksa.
Mereka menggunakan semacam tongkat pengait (Fashion). Pertama mereka
harus memindahkan jilbab yang tadinya begantung di paku (Agama) ke
tongkat pengait (Fashion) mereka. Kemudian setelah jilbab itu
‘tersangkut’ di pengait, mereka bebas membawa jilbab itu keatas atau
kebawah. Tidak ada yang sulit asal tahu caranya.
Dan orang yang tak paham pasti kalah. Coba ingat betapa bodohnya si
gadis MAN yang tetap mau saat disodori jilbab yang mulai tidak syar’i.
Memang sih perbedaannya hanya sedikit, tapi bukankah yang
sedikit-sedikit itu lama-lama jadi bukit? Mana ada yang bisa langsung
sampai ke tujuan. Pasti selangkah demi selangkah. Itulah sebabnya Allah
melarang kita mengikuti ‘langkah-langkah setan.’ Karena mereka memang
akan menuntun kita selangkah demi selangkah. Dan terus membisiki kita
bahwa selangkah tidak akan begitu berarti bagi perjalanan 1000 langkah.
Padahal coba lihat dimana sekarang kalian sedang berpijak, aku yakin
jarak kalian dengan tempat kalian semula sudah ada 500 langkah, akibat
selangkah yang kalian pikir tidak berarti tadi. Coba perhatikan jilbab
kalian, jangan-jangan kalian salah satu dari gadis MAN yang ehm "kurang
pintar" itu... coba cek lagi
Apakah kalian memasukkan jilbab kalian ke dalam kerah?
Apakah jilbab kalian masih memberi bayangan rambut kalian?
Apa kalian memakai jilbab tapi baju kalian lengan pendek dan ketat?
Apakah jilbab itu kalian pakai demi tampil cantik dan modis?
Hei-hei nak. Bukan itu tujuan Islam membuat aturan tentang jilbab.
Tujuan memakai jilbab yang sebenarnya adalah untuk menghindarkan kalian
dari perhatian lelaki. Jilbab itu berguna untuk menutupi kecantikan
kalian supaya kecantikan kalian itu murni hanya milik suami kalian
nanti. Kok malah diusahakan gimana caranya supaya cantik? Lupa ya? Aku
rasa kalian betul-betul butuh untuk diingatkan kembali alasan sebenarnya
Kenapa Perempuan Berdandan? Mungkin kalian akan kaget membacanya.
Kalian pasti tahu yang dimaksudkan agama dengan berjilbab adalah bukan
hanya menutup aurat tapi juga lekuk tubuh seorang perempuan, ya kan?
Yang tidak kalian ketahui adalah bahwa ternyata laki-laki justru malah
lebih senang dipancing-pancing seperti itu daripada langsung yang
buka-bukaan. Atau jangan-jangan niat kalian keluar rumah justru memang
ingin tampil cantik supaya bisa disanjung dan disuit-suitin laki-laki
ya? Ah gak mungkin lah, masak kalian sama kayak cewek panggilan itu,
kalian muslim kan?
DIUPDATE 26 JULI 2014
Perhatikan televisi kalau kalian masih menontonnya, saya perkirakan akan
ada banyak artis yang akan melepas jilbabnya dalam rentang 3 sampai 5
bulan ke depan. Dan itu tanda kita akan masuk ke fase terakhir dimana
jilbab tidak akan menjadi tren lagi. Jangan terpengaruh!Sebagai muslimah yang tidak ingin ketinggalan zaman dan tetap modis,
kamu pasti diantarkan oleh Google ke halaman ini saat mencari “Bagaimana
tren fashion jilbab tahun 2014?” “Tutorial jilbab Fatin” "Hijab Hana
Tajima" "Tren Hijab Zaskia Mecca" atau semacamnya.
Menurut kamu, muslimah yang baik adalah muslimah yang selalu menjaga
penampilannya agar tidak malu-maluin. Kamu juga senang sekali ketika
sekarang jilbab menjadi tren. Kamu teringat dulu harus mati-matian
berjuang untuk tetap mengenakan jilbab saat semua teman-temanmu
mengejekmu tapi sekarang jilbab telah menjadi gaya sehingga kamu tak
perlu malu untuk memakainya. Kamu bahkan bisa bergaya mengenakannya.
Sungguh suatu keberuntungan yang luar biasa.
Tren jilbab menjadi semakin hebat ketika Fatin Shidqia Lubis menang
kompetisi menyanyi X Factor. Tidak disangka Fatin yang berjilbab bisa
jadi artis terkenal. Itu juga menambah keren budaya berjilbab yang
semakin gaul saja bentuknya.
Akhir-akhir ini model jilbab yang lebih modern keluar. Jilbab Pashmina
bahkan sudah dibuat sinetronnya, jilbab segi empat sekarang bisa dibuat
dengan berbagai macam kreasi. Dan semua itu dimulai dari sebuah agenda
kecil. Mohon maaf tapi disini saya tidak akan memberikan semacam
tutorial tapi sejarah mengapa jilbab bisa menjadi tren. Tulisan ini
sudah saya buat beberapa tahun lalu berdasarkan prediksi saya tentang
tren jilbab yang sekarang benar-benar terjadi. Jika kamu ingin
mengetahui arah tren berikutnya, baca dan jadilah yang pertama tahu.
(PERHATIAN! Tulisan ini terpisah dengan tulisan "cara mudah bikin
perempuan melepas semuanya semaumu" dan silakan lanjutkan membaca)
Tulisan ini pertama kali dibuat sekitar awal tahun 2011. Pada waktu itu
jilbab baru pertama kalinya naik daun. Ya, saat itu kita semua kaget.
Betapa tidak, orang yang tadinya agak malu-malu berjilbab tiba-tiba
menjadi sangat bangga memakainya. Orang yang tadinya sekedar memakainya
karena disuruh sekolah dan orang tua, sekarang jadi mereka pakai
kemana-mana seperti semua pakaian mahal lainnya. Dan yang paling
hebatnya lagi, anak-anak gadis SMK yang tadinya gak berjilbab sama
sekali tiba-tiba jadi pake jilbab. WOW! Pokoknya naik daunnya jilbab ini
sangat mengagetkan ketika itu.
Tentu saja sebagai seorang kritikus, pengamat, analis atau apapun kalian
menyebutnya, aku langsung bereaksi dan mencari tahu ada apa gerangan di
balik semua ini. Dan seperti biasa aku mengetahui jawabannya.
Ternyata jilbab yang mereka pakai bukanlah jilbab yang kualitasnya
terlalu bagus. Jilbab-jilbab itu terlalu tipis. Saking tipisnya, kau
masih akan bisa melihat bentuk rambut mereka dengan sangat jelas ketika
para perempuan ini memakainya. Padahal harusnya jilbab itu bisa menutupi
bentuk kepala dan rambutnya. Itulah jilbab yang dimaksud dalam Islam,
gak tahu deh mereka pake defenisi jilbab dari agama mana.
Waktu kutanya, ternyata ini tidak sepenuhnya salah mereka. Mereka bilang
jilbab yang seperti itulah yang banyak dijual di pasaran, adapun jilbab
yang tebal harganya mahal. Ooh, oh, oh.. Jadi para oknum judai itu
sudah menguasai pasar jilbab rupanya. Hebat juga mereka ya. Mereka tahu
aja otak perempuan yang paling pantang kalau ngeliat bacaan SALE.
Tiba-tiba semuanya menjadi jelas dalam kepalaku. Ini semua bagian dari
sebuah skenario besar! Kini aku mengetahui apa yang akan terjadi. Para
oknum judai ini sedang merencanakan sebuah agenda untuk mencopot jilbab
dari kepala semua perempuan gadis di negeri ini. Mereka punya sebuah
cara yang sangat bagus dan terrencana dengan sangat baik. Rencana itu
bermula dari kegagalan mereka mencopot jilbab seorang muslimah beberapa
tahun lalu.
Suatu ketika seorang gadis remaja lulusan Madrasah Aliyah yang telah
terbiasa mengenakan jilbab disuruh mamaknya pergi ke kedai untuk membeli
sesuatu. Sebenarnya agak repot memang jika ia harus pakai jilbab tiap
keluar rumah, apalagi di siang hari terik begini. Rasanya agak gatal dan
panas. Tapi ia sudah terbiasa dan tidak lagi merasa terganggu dengan
semua itu jadi dia tetap memakainya. Sewaktu di jalan menuju kedai itu,
ia dicegat oleh seorang preman botak, seperti setan yang nampak wujudnya
dia membisikkan, “Dek bukankah sekarang hari lagi panas? Bukankah
negara kita ini negara tropis? Kenapa tak kau copot saja jilbabmu?” si
gadis baik itu pun menjawab, “Nggak bang makasih, walaupun panas tapi
jilbab ini perintah agama bang. Aku juga tidak begitu mengerti kenapa
agama mewajibkannya, tapi pasti untuk sebuah alasan yang baik. Jadi
tidak bang terima kasih. INI PERINTAH AGAMA.” Mendengar jawaban mantap
gadis itu si preman botak pun pulang keperaduannya dan meratapi
kegagalannya.
Sesampainya di markas penjahat yang terlihat seperti gedung mewah, si
botak bertemu dengan preman botak lainnya, hanya saja yang satu ini
mengenakan jas, sehingga dia tidak terlihat sepeti preman. Bahkan
orang-orang di luar sana mengiranya sebagai orang baik padahal dialah
sesungguhnya bos dari semua preman botak di dunia.
“Gimana hasil kerjamu hari ini?” kata bosnya.
“Gagal maning bos.” Kata si botak.
“Lho kok bisa gagal? Gimana cara kamu mencopot jilbabnya?”
Si botak pun menceritakan apa yang dilaluinya hari ini sama si bos. Lalu bosnya bilang,
“Ooohh, jadi kamu yang gak hadir waktu seminar kemarin itu ya?”
“Seminar yang mana bos?”
“Seminar gratis yang kita adain untuk semua preman botak dan pemilik majalah fashion dan produser TV.”
“Iya bos, kayaknya aku gak pernah tahu. Seminarnya tentang apa bos?”
“Bagaimana mencopot jilbab dari kepala seluruh gadis di Indonesia?”
“WOW! Itu profesiku bos? Bisa bos jelaskan ulang?”
“Ck.. ck.. ck.. yaudah. Duduklah.”
Maka si preman botak duduk mendengarkan dan si bos menerangkan sambil
sesekali tertawa jahat. Setelah satu sesi yang sangat berharga itu si
preman botak merasa terilhami dan mereka berdua menyeringai jahat
bersama-sama. (apa yang mereka bicarakan ya?)
Sekarang kita kembali ke gadis MAN berjilbab yang baik tapi agak sedikit
bodoh tadi. Tiba-tiba kawan-kawan sekelas si gadis baik tadi jadi
berjilbab semua. Dia kaget. WOW! Ada apa ini? Persis seperti reaksi aku
kaget waktu pertama menulis tulisan ini. Ia bertanya-tanya ke
teman-teman sekitarnya.
TIBA-TIBA NGETREN
Ternyata sekarang jilbab menjadi tren, akhirnya Jilbab Islam menang,
akhirnya kita juga bisa diterima masyarakat fashion sebagai sebuah gaya,
begitulah pikir mereka. Sekarang para artis di TV dan artis di sinetron
sudah rata-rata mulai berjilbab, itulah yang menyebabkan jilbab jadi
ngetren. Ditambah lagi, di pasar sekarang dijual jilbab-jilbab murah
sepuluh ribu tiga. Memang sih kualitasnya tidak sebagus yang harga
normal, dia agak sedikit lebih tipis dari yang biasa, tapi tak apa
soalnya selisih harganya jauh banget ama yang biasa.
Tiba-tiba semua kesulitan berjilbab jadi hilang, tidak ada lagi harga
yang mahal, tidak ada lagi asa malu untuk memakainya, dan tidak ada lagi
rasa gatal, karena kini jilbab menjadi tren. Begitulah para perempuan,
mereka tidak akan peduli rasa sakitnya memaki high-hell (eh maksudku
high-heel) jika memang itu membuatnya percaya orang menganggap dia lebih
cantik.
Seorang lulusan MAN yang mengenakan jilbab karena agama kini tak perlu
lagi keberatan dengan semua bebannya karena sekarang jilbab juga
merupakan fashion. Orang yang tadinya gak berjilbab pun jadi ikut-ikutan
pake jilbab seperti para pejabat yang pakai peci semuanya.
Sebenarnya si gadis MAN agak heran juga, kenapa si preman botak tidak
lagi menggodanya hari ini tapi ia berpikir, “mungkin si preman botak
udah kabur karena tahu tidak akan berhasil.”
BISA DIPAKAI SECARA CANTIK
Satu tahun kemudian....
Entah bagaimana para desainer ini merancangnya, mereka bisa membuat apa
yang dipikir masyarakat tidak cantik menjadi sangat cantik. Kini berkat
kreasi para perancang busana, jilbab juga bisa dipakai secara cantik.
Sebut saja jilbab model Zaskia Mecca atau Hana Tajima yang sangat manis
kelihatannya.
Kini sudah ada begitu banyak model-model jilbab yang baru-baru.
Sebenarnya agak aneh kalau pertama dilihat tapi lama-lama cantik juga,
pikir si gadis MAN.
Sebenarnya model yang baru ini agak meragukan apakah ia sesuai dengan
perintah Islam atau nggak tapi karena semua teman-temannya (yang
beginner dalam perihal jilbab ini) memakainya, ia jadi takut merasa
kalah cantik. Akhirnya si gadis MAN pun ikut-ikutan pakai model jilbab
terbaru ini.
Anehnya, kalau biasanya suatu model baju jadi ngetren, biasanya harganya
naik tapi harga jilbab gak naik-naik. Itu seperti kabar gembira bagi
semua penggemar jilbab fashion. Sepertinya para pengusaha lupa menaikkan
harganya. Tapi mereka tidak menyadari kalau jilbab yang kini dijual
agak lebih tipis lagi daripada yang biasanya.
TERUS BERGULIR
Lima tahun kemudian....
Selama periode ini tren fashion jilbab terus bergulir. Hingga semua
gadis terlarut di dalamnya. Bahkan anak gadis lulusan pesantren tidak
lagi bisa dibedakan dengan mereka yang bukan. Semuanya berjilbab.
Sehingga pada waktu itu, seorang anak kecil yang masih SMP hanya tahu
dipikirannya bahwa jilbab benar-benar lagi ngetren, ia tidak tahu bahwa
semua itu sebenarnya juga perintah agama.
Makin lama bentuk jilbab itu makin aneh dan minimalis saja, itu semakin
dipopulerkan lagi oleh seorang gadis MAN yang tiba-tiba jadi penyanyi
idola tapi pada waktu itu gadis lulusan MAN pun sudah lupa tentang
pelajarannya di MAN dulu. Ia tidak tahu lagi jilbab seperti apa yang
diwajibkan Islam kepada pemeluknya. Bahkan si gadis MAN sekarang sudah
lupa kalau selama ini ia memakai jilbab karena tuntutan agama.
FINAL
Sepuluh tahun kemudian....
Si preman botak kini sudah berambut. Tidak ada yang menyangka kalau
selama ini dialah penjual jilbab yang harganya di obral habis-habisan
itu. Sebenarnya kalau pun dia tidak melakukan tahap berikutnya ini tidak
masalah menurut bosnya, karena jilbab yang dia jual sekarang tidak ada
lagi bedanya dengan plastik bening, tapi ia hanya ingin meyakinkan apa
ia sudah berhasil, maka ditanyanya lah si gadis MAN yang sedang
berbelanja tentang suatu hal:
“Dek, kok masih pakai jilbab sih?” kata si botak yang tak lagi kelihatan botaknya.
“Kenapa bang?”
“Sekarang jilbab udah basi bin ketinggalan jaman tahu. Udah gak ngetren lagi.”
“Astagfirullah! Masak iya bang? Aku telat tahunya ya?”
“Iya dek. Emang kamu gak baca majalah fashion punya bosku? (ups ketahuan)”
“Belum bang.”
“Sekarang yang modis itu pake pita ini dek. Coba deh pake, tuh kan
manis. Cepeten nih pake, harganya cuma Rp 50.000 aja kok. Abang kasian
ngeliat adek malu nanti soalnya.”
“Alhamdulillah, makasi ya bang. Apa jadinya aku tanpa abang? Bisa-bisa
aku tertimpa bencana fashion.” Kemudian ia melepas jilbabnya sendiri dan
memakai pita itu. “Dengan begini aku bisa tampil up-to-date tanpa
khawatir kena ejek teman-temanku lagi.”
Kemudian si botak yang tak lagi botak yakin ternyata apa yang diajarkan
bosku 10 tahun lalu memang canggih. Hanya dalam waktu 10 tahun saja,
semua jilbab di negeri ini bisa dibumi hanguskan.
Begitulah, bagaimana gadis lulus MAN yang bodoh bisa diperdaya oleh
fashion. Bagaimana pun mereka yang pintar pada akhirnya akan menang atas
orang yang beragama tapi tidak paham.
Orang yang pintar ini tahu bagaimana cara mencopot jilbab yang
tergantung di paku (Agama) yang tinggi di dinding. Tidak mungkin untuk
mencopot jilbab yang masih bergantung di paku (Agama) secara paksa.
Mereka menggunakan semacam tongkat pengait (Fashion). Pertama mereka
harus memindahkan jilbab yang tadinya begantung di paku (Agama) ke
tongkat pengait (Fashion) mereka. Kemudian setelah jilbab itu
‘tersangkut’ di pengait, mereka bebas membawa jilbab itu keatas atau
kebawah. Tidak ada yang sulit asal tahu caranya.
Dan orang yang tak paham pasti kalah. Coba ingat betapa bodohnya si
gadis MAN yang tetap mau saat disodori jilbab yang mulai tidak syar’i.
Memang sih perbedaannya hanya sedikit, tapi bukankah yang
sedikit-sedikit itu lama-lama jadi bukit? Mana ada yang bisa langsung
sampai ke tujuan. Pasti selangkah demi selangkah. Itulah sebabnya Allah
melarang kita mengikuti ‘langkah-langkah setan.’ Karena mereka memang
akan menuntun kita selangkah demi selangkah. Dan terus membisiki kita
bahwa selangkah tidak akan begitu berarti bagi perjalanan 1000 langkah.
Padahal coba lihat dimana sekarang kalian sedang berpijak, aku yakin
jarak kalian dengan tempat kalian semula sudah ada 500 langkah, akibat
selangkah yang kalian pikir tidak berarti tadi. Coba perhatikan jilbab
kalian, jangan-jangan kalian salah satu dari gadis MAN yang ehm "kurang
pintar" itu... coba cek lagi
Apakah kalian memasukkan jilbab kalian ke dalam kerah?
Apakah jilbab kalian masih memberi bayangan rambut kalian?
Apa kalian memakai jilbab tapi baju kalian lengan pendek dan ketat?
Apakah jilbab itu kalian pakai demi tampil cantik dan modis?
Hei-hei nak. Bukan itu tujuan Islam membuat aturan tentang jilbab.
Tujuan memakai jilbab yang sebenarnya adalah untuk menghindarkan kalian
dari perhatian lelaki. Jilbab itu berguna untuk menutupi kecantikan
kalian supaya kecantikan kalian itu murni hanya milik suami kalian
nanti. Kok malah diusahakan gimana caranya supaya cantik? Lupa ya? Aku
rasa kalian betul-betul butuh untuk diingatkan kembali alasan sebenarnya
Kenapa Perempuan Berdandan? Mungkin kalian akan kaget membacanya.
Kalian pasti tahu yang dimaksudkan agama dengan berjilbab adalah bukan
hanya menutup aurat tapi juga lekuk tubuh seorang perempuan, ya kan?
Yang tidak kalian ketahui adalah bahwa ternyata laki-laki justru malah
lebih senang dipancing-pancing seperti itu daripada langsung yang
buka-bukaan. Atau jangan-jangan niat kalian keluar rumah justru memang
ingin tampil cantik supaya bisa disanjung dan disuit-suitin laki-laki
ya? Ah gak mungkin lah, masak kalian sama kayak cewek panggilan itu,
kalian muslim kan?
*note :
Perhatikan televisi kalau kalian masih menontonnya, saya perkirakan akan
ada banyak artis yang akan melepas jilbabnya dalam rentang 3 sampai 5
bulan ke depan. Dan itu tanda kita akan masuk ke fase terakhir dimana
jilbab tidak akan menjadi tren lagi. Jangan terpengaruh!
wallahu a'lam bisshowwab..................